Mahasiswa Ikom FISIP Unla Gelar Workshop Nasional Etika Komunkasi di Media Sosial
Bandung (FISIP-UNLA)-Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi Fisip Universitas Langlangbuana menggelar Workshop Nasional pada Rabu, 21 Juni 2023 bertempat di Kampus Unla, Jalan Karapitan No.116 Kota Bandung.
Kegiatan tersebut mengambil tema “Etika Komunikasi di Media Sosial”.
Hadir dalam kegiatan tersebut narasumber Dr. Ahmad Zakiyuddin, Dr. Asep Dion dan Firman Alamsyah.
Ditemui redaksi, ketua panitia acara menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terselenggaranya acara tersebut.
“Hari ini Alhamdulillah dapat terselenggara acara workshop nasional dengan lancar dan sukses, terimakasih kepada para narasumber,” ungkap Raihan.
Asep Dion dalam makalahnya mengungkapkan bahwa perkembangan media dan informasi komunikasi memberikan dampak positif dan negatif. Adanya Covid-19 membuat teknologi komunikasi digital semakin berkembang.
“Era digital perubahannya sangat cepat dalam berkomunikasi sehingga harus ada etika dalam memanfaatkannya,” kata Dion.
Dion menuturkan komunikasi di media sosial harus memperhatikan tata bahasa yang baik dan sopan. Komunikasi di media sosial jangan dijadikan candaan, karena gaya bahasa yang kita gunakan menunjukan karakteristik kita sehingga harus dijaga.
“Berkomunikasi di ruang digital tidak menggunakan etika akan sangat bahaya. Berpikirlah sebelum posting harus menjadi sikap yang kritis kita sehingga menjadi karakter di media sosial,” ujar Asep.
Narasumber kedua Dr. Ahmad Zakiyuddin lebih menyoroti berbagai Jenis media sosial yang bisa digunakan di antaranya Relation Ship Networks (Facebook, Linkedin, Google plus), Media Sharing Networks (Youtube, Snapchat, Instagram), Online Reviews (Zomato, Yelp, Open rice), Forum Diskusi (Kaskus, Redit), Social Publishing Platforms (Blog, Medium, Tumblr), Bookmarking Sites (Stumbleupon, Pinterest, flipboard), Internet Based Network (Facebook Grup, Google+Community) dan E-Commerce (Amazon, Tokopedia, Gojek).
Zakiyuddin menambahkan bahwa Prinsip penggunaan media sosial bisa menggunakan prinsip THINK yaitu True, Helpfull, Illegal, Necessary dan Kind.
“Etika dalam bermedia sosial yaitu penggunaan bahasa yang baik, hindari penyebaran SARA, crosscheck kebenaran berita, menghargai hasil karya orang lain, dan jangan terlalu mengumbar informasi pribadi,” tegas Zaki.
“Etika dalam bermedia sosial yaitu penggunaan bahasa yang baik, hindari penyebaran SARA, crosscheck kebenaran berita, menghargai hasil karya orang lain, dan jangan terlalu mengumbar informasi pribadi,” tegas Zaki.
Media sosial memiliki dampak positif memudahkan berinteraksi dengan banyak orang, memperluas pergaulan, jarak dan waktu bukan lagi masalah, lebih mudah dalam mengekspresikan diri, penyebaran informasi dapat berlangsung secara cepat, dan biaya lebih murah.
Sementara narasumber ketiga Firman Alamsyah menyatakan, kaum milenial pasti tidak asing dengan media sosial, maka dari itu kita harus bijaksana dalam bermedia sosial. “Ketika kita membuka gadget harus tahu tujuan bermedia sosial,” kata Firman.
Algoritma media sosial berbeda-beda dilihat dari jumlah pengikut. Dalam membuat konten di media sosial harus bisa mengedukasi, jangan asal membuat trend yang sedang viral, kita harus bisa sharing di media Sosial dengan pihak pihak yang benar, jangan asal memilih teman, harus hati hati. Berita di medsos tidak semua benar. Jangan sampai kita menjadi produsen berita hoaks,” pungkas Firman, dalam acara Workshop Nasional yang dihadiri sekitar 70 Mahasiswa dari seputaran wilayah Kota Bandung. (Sumber: tugubandung.id)