Genjot Kualitas Gen Z, Hima IP Gelar Seminar Mini Partisipasi Politik di SMK Nurul Hidayah
BANDUNG (FISIP.UNLA.AC.ID) – Himpunan Mahasiswa Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Langlangbuana menggelar seminar mini bertajuk “Peran Partisipasi Politik Generasi Z di Era Digital” di Aula SMK Nurul Hidayah, Jl. Randusari V No. 5 Bandung, Jumat (14/11/2025). Kegiatan ini diikuti siswa kelas X, XI, dan XII.
Kepala SMK Nurul Hidayah, Sampana Saputra, ST.,Gr, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Gen Z merupakan kelompok pemilih besar dalam Pemilu 2024, namun masih banyak di antara mereka yang kekurangan referensi politik. Ia juga menekankan bahwa partisipasi politik harus dilakukan dengan pertimbangan matang dan dilandasi nilai keimanan.
“Ingat semua amal perbuatan kita, termasuk dalam menentukan pilihan politik, akan diminta pertanggungjawaban di akhirat nanti,” ucap Sampana.
Sementara itu, Wakil Dekan III FISIP UNLA, Dedy Rahmat, S.IP., M.Si, yang juga menjadi pemateri, menilai bahwa era digital membuat segalanya berlangsung cepat, namun sebagian besar aktivitas terjadi di ruang maya dan bersifat tidak nyata.
“Digitalisasi membuat banyak hal jadi mudah dan cepat, tetapi interaksi sosial antarmanusia melemah. Gen Z dan Gen Y sama-sama tumbuh bersama teknologi, sehingga seringkali asyik dengan gawai dan kehilangan waktu membangun relasi sosial secara langsung dan mendalam,” ujarnya.
Dedy juga menyoroti rendahnya minat baca generasi muda Indonesia. Ia merujuk data yang sering dikaitkan dengan UNESCO yang menyebutkan bahwa hanya 1 dari 1000 orang Indonesia yang benar-benar gemar membaca.
“Gen Z punya pengaruh besar, bukan hanya dari sisi jumlah, tetapi juga kualitas. Lihat kasus di Nepal, dimana gerakan sosial anak muda mampu mengubah kebijakan pemerintah hingga membuka kembali akses media sosial. Namun tentu itu bukan berarti kita harus meniru semuanya,” ungkap Dedy.
Ia menegaskan bahwa partisipasi politik tidak hanya berupa demonstrasi, tetapi juga dapat dilakukan melalui diskusi publik, seminar, penyebaran informasi di media sosial, pembuatan petisi online, dan bentuk-bentuk partisipasi lainnya.
Menurutnya, yang paling penting saat ini adalah meningkatkan kesadaran literasi (selain membaca sebagai dasarnya), yaitu kemampuan menerima, mengolah, memahami, dan menggunakan informasi secara tepat sehingga tidak mudah terprovokasi oleh konten negatif.
Dalam kegiatan yang sama, Ketua Himpunan Mahasiswa Ilmu Pemerintahan, M. Azmi Fakturahman, menyampaikan apresiasi kepada SMK Nurul Hidayah yang membuka ruang diskusi politik bagi siswanya. Ia juga berharap kegiatan ini membawa manfaat bagi semua pihak yang teribat. (Red-DR)






















